Mengenal Perbedaan Kutipan Langsung dan Tidak Langsung dalam Karya Ilmiah
Minggu, 1 Juni 2025 17:51 WIB
Garis besar kerangka karangan serta kesimpulan yang dibuat harus merupakan pendapat penulis sendiri.
Pendahuluan:
Kutipan adalah bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan, atau hasil penelitian dari penulis lain atau penulis sendiri yang telah terdokumentasi. Menurut Keraf (1997), walaupun mengutip pendapat seorang ahli itu diperbolehkan, bukan berarti bahwa sebuah karya hanya terdiri atas kutipan-kutipan.
Garis besar kerangka karangan serta kesimpulan yang dibuat harus merupakan pendapat penulis sendiri. Kutipan-kutipan hanya berfungsi sebagai bahan bukti untuk menunjang pendapat penulis. Kutipan sendiri terbagi menjadi 2 jenis, yaitu kutipan langsung dan tidak langsung.
Pembahasan:
Penulisan kutipan dalam karya tulis ilmiah adalah salah satu syarat utama untuk membuktikan bahwa penulis benar-benar mengambil kutipan dari karya sebelumnya. Istilah kutipan dipahami sebagai kalimat pinjaman dari seorang pengarang, penulis terdahulu, atau seorang tokoh terkenal yang terdapat atau dimuat di dalam buku, surat kabar, majalah, dan lain sebagainya yang kemudian dijadikan referensi penulis.
Ada dua jenis kutipan dalam penulisan karya ilmiah, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung adalah kutipan yang persis seperti yang digunakan dalam bahan asli yang dikutip. Kutipan tidak langsung (parafrase) adalah kutipan yang dinyatakan dengan kata-kata sendiri (si pengutip) dengan tidak mengubah makna yang terkandung dalam bahan yang dikutip.
Dari jenisnya, kita dapat bedakan kutipan menjadi dua jenis yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung atau disebut juga dengan parafrase. Masing-masing jenis kutipan memiliki fungsinya sendiri-sendiri untuk membantu penulis memaparkan informasi yang didapatkan dari sumber informasi untuk mendukung argumentasinya atas sebuah topik.
Kutipan langsung dan tidak langsung tentu mempunyai beberapa hal yang berbeda, brikut adalah beberapa hal yang berbeda dalam kutipan langsung dan tidak langsung:
Kutipan langsung:
- Biasanya digunakan untuk mengutip berbagai informasi sebagaimana adanya dan tidak boleh diubah.
- Contoh kutipan definisi, teori, informasi: rumus, peribahasa, kata mutiara, kata-kata bijak, pernyataan, pertanyaan, dsb.
- Syarat kutipan langsung adalah menggunakan tanda kutip (" ") untuk membatasi awal dan akhir kutipan, menggunakan gantung. atau paragraf
- Kutipan langsung harus disertai dengan sitasi teks yang mengandung halaman sumber kutipan.
Kutipan tidak langsung (parafrase):
- Biasanya digunakan untuk mengutip berbagai informasi yang panjang dan butuh untuk diringkas menggunakan kalimat sendiri.
- Contoh kutipan informasi: kasus berupa cerita, proses, penjelasan dari statistik, tabel, gambar, foto, atau diagram, urutan waktu (kronologi), dsb.
- Syarat parafrase adalah membangun kembali sebuah bagian teks/paragraf dengan menggunakan kata-kata sendiri sehingga menghasilkan kalimat baru yang berbeda dari kalimat aslinya tetapi memiliki informasi inti yang sama.
- Parafrase tidak harus disertai halaman sumber kutipan di dalam sitasi teksnya. Sering kali sitasi teksnya mencakup multihalaman karena sumber yang diparafrasa terdiri atas beberapa halaman.
Untuk membedakan lebih lanjut kutipan langsung dan tidak langsung juga bisa dilihat dalam ciri-ciri penulisannya, yaitu sebagai berikut:
Ciri-ciri penulisan Kutipan langsung:
- Tidak mengalami perubahan terhadap teks yang dikutip,
- Menggunakan titik tiga berspasi [...] jika terdapat bagian kata-kata dari kutipan yang dihilangkan karena alasan tertentu,
- Menggunakan tanda [sic!] apabila terdapat kesalahan dalam teks aslinya. Contoh: tersebut diungkap [sic!] secara jelas, hal
- Menambahkan sumber kutipan menggunakan sistem APA, MLA, atau sistem lainnya yang berlaku sesuai dengan yang diterapkan pada institusi.
Kutipan langsung dalam karya tulis ilmiah dibedakan menjadi dua yakni kutipan langsung panjang dan kutipan langsung pendek. Perbedaan dari kedua kutipan itu adalah demikian. Sebuah kutipan disebut kutipan pendek apabila tidak lebih dari empat baris sedangkan kutipan panjang lebih dari empat baris. Penulisan kutipan pendek dalam karya tulis ilmiah adalah demikian:
(1) diintegrasikan langsung dengan tulisan penulis,
(2) diapit oleh tanda kutip,
(3) jangan lupa, sumber kutipan.
Sedangkan penulisan kutipan langsung panjang dalam karya tulis ilmiah adalah demikian:
(1) dipisahkan dari teks kita dengan dengan spasi dan besaran huruf yang lebih kecil,
(2) boleh diapit oleh tanda kutip atau juga tidak,
(3) jangan lupa, sumber kutipan harus ada.
Ciri-ciri penulisan Kutipan tidak langsung:
- Diintegrasikan dengan teks,
- Tidak diapit oleh tanda Kutip,
- Harus menyertakan sumber kutipan.
Kedua jenis kutipan dalam penulisan karya ilmiah memiliki fungsi tersendiri yakni sebagai penguat argumentasi atau pendapat penulis dan juga sebagai bukti ilmiah penulisan. Lazimnya penulisan kutipan ditempatkan pada bagian inti teks yang berbicara soal landasan teori.
Kesimpulan
Kutipan merupakan bagian penting dalam penulisan karya ilmiah karena berfungsi sebagai bukti ilmiah dan penguat argumentasi penulis. Terdapat dua jenis kutipan yang umum digunakan, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung (parafrase). Kutipan langsung mengutip sumber secara persis tanpa perubahan, menggunakan tanda kutip, dan wajib mencantumkan halaman sumber. Sementara itu, kutipan tidak langsung disampaikan dengan kata-kata sendiri, tidak menggunakan tanda kutip, dan tidak selalu mencantumkan nomor halaman. Penulisan kutipan harus mengikuti kaidah dan sistem sitasi yang berlaku, seperti APA atau MLA. Pemilihan jenis kutipan tergantung pada konteks informasi yang ingin disampaikan serta tujuan penggunaannya dalam mendukung pendapat atau teori dalam karya ilmiah.
Daftar Pustaka
Dhama Gustiar Baskoro, S.S., M.Pd., (2020), SMART WRITING: CERDAS MEMBUAT KARYA ILMIAH DENGAN 5 TAHAPAH MENULIS.
Muqtafin, M.Pd. Sepling Paling, S.Si., M.Pd., M.Si., Yosep Belen Keban, S. S., M. M., Inne Pelangi, S.Pd., M.Pd., Nurhayati Siregar, M.Pd., Dr. Lina Putriyanti, S. Pd., M. Pd., Iwan Irawan S.Pd., M.Pd., Ramdani Purnamasari, S.S., M.Hum., Dr. Marlina Bakri, M. Pd., Yusni, S.Pd., M.Pd., (2023), Pendidikan Bahasa Indonesia
Sugeng Riadi (2022), PERANGKAT DASAR PENGUATAN PENULISAN AKADEMIK
Eko Sugiarto, “KITAB EYD”
Sujinah, Idhoofiyatul Fatin, dan Dian Karina Rachmawati, “Buku Ajar Bahasa Indonesia”

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

AI dan Karya Ilmiah, Kolaborasi Intelektual Era Baru dalam Dunia Akademik
Jumat, 18 Juli 2025 10:28 WIB
Menjaga Objektivitas dan Kesantunan di Era Digital Saat Meresensi
Sabtu, 19 Juli 2025 09:08 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler